Senin, 18 Oktober 2010

Ujian Mentalitas Tim Garuda


Jakarta, Kompas - Mental bertanding para pemain tim nasional Indonesia U-16 akan diuji pada putaran final Piala Asia Football Confederation di Tashkent, Uzbekistan, 24 Oktober-7 November. Tim Garuda yang akan berangkat pada Selasa pagi itu menjalani latih tanding terakhir melawan Tim Villa 2000 U-19 di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Minggu (17/10).
Tim besutan Pelatih Mundari Karya memenangi laga persiapan terakhir itu dengan skor 2-0 melalui gol sayap kiri Antoni Putro Nugroho dan gelandang M Toyib. Mereka memainkan formasi 4-4-2 dengan karakter serangan balik melalui kedua sayap.
Dari laga tersebut, terlihat motor permainan masih mengandalkan sayap kiri Antoni Putro Nugroho dan sayap kanan Ricky Bardes. Dua gelandang lebih dominan menjadi jangkar di lapangan tengah untuk membantu pertahanan empat bek.
Di babak kedua, Mundari mengganti dua bek tengah dan bek kanan. Adapun bek kiri Hendriko Kiko Masko masih dipertahankan. Penggantian tak memengaruhi kekuatan lini pertahanan, menunjukkan kualitas pemain cadangan tidak jauh berbeda. Perbedaan terlihat pada karakter yang lebih menyerang dengan bek kanan Haniel Pagawak sering maju membantu serangan.
Dalam sebulan ini, tim nasional U-16 menjalani pemusatan latihan di kawasan Batu, Malang, Jawa Timur. Mereka mematangkan persiapan dengan memperbaiki sejumlah kekurangan saat mengikuti Piala ASEAN Football Federation di Solo, Jawa Tengah, bulan lalu.
”Selama pemusatan latihan di Malang, kami memperoleh banyak masukan dari pelatih untuk memperbaiki kekurangan, terutama mental,” ujar Antoni.
Ia mengakui, para pemain tim nasional U-16 masih sering grogi jika melawan tim dari negara lain. Apalagi, tim itu memiliki nama besar atau reputasi baik. Untuk mengatasi tekanan psikologis itu, Antoni menyiasati dengan bermain lepas.
”Pokoknya jangan merasa bermain sendiri. Di lapangan banyak temannya. Percaya diri saja,” ujar pemain sayap kelahiran Bantul, Yogyakarta, ini.
Ia mengaku, jika tim Garuda bermain kompak dan percaya diri, Indonesia bisa menembus delapan besar.
Manajer Tim Nasional U-16 Taufik Dwi Cahyono mengakui, kendala terbesar para pemain adalah mental bertanding. Mereka tidak kalah pada sisi teknik permainan, tetapi selalu bermasalah dengan rasa rendah diri.
”Kita selalu memberikan masukan supaya mereka bermain lepas tanpa beban. Saat mereka bermain tanpa tekanan, permainannya menjadi jauh lebih baik,” ujar Taufik.
Ia mengaku optimistis tim Garuda bisa bersaing dengan tuan rumah Uzbekistan, Tajikistan, dan Jordania di Grup A. Keempat tim itu memiliki kekuatan seimbang dan Indonesia berpeluang lolos penyisihan grup.
”Semoga cuaca di Uzbekistan tidak terlalu dingin. Informasi terakhir suhu saat pertandingan sekitar 15 derajat celsius,” ujar Taufik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar