Minggu, 08 Agustus 2010

Update Liga Kompas-Gramedia U-14

Kerja keras yang dilakukan siswa-siswa sekolah sepak bola (SSB) selama sebulan terakhir mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan pada pekan keempat Liga Kompas Gramedia (LKG) U-14, di Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (8/8). Tren positif ditunjukkan SSB Persigawa, yang meraih kemenangan besar, 7-0, atas SSB Pespex. Begitu juga dengan SSB AS-IOP, yang menang 5-0 atas SSB Garec's, serta SSB Villa 2000, yang menang 4-0 atas SSB Andi Lala.

Kemenangan 7-0 yang diraih SSB Persigawa itu disambut gembira seluruh punggawa SSB yang berlokasi di Jakarta Timur itu. Pasalnya, itu merupakan kemenangan perdana mereka di LKG U-14. Pada pertandingan sebelumnya mereka dua kali kalah dan sekali imbang.

Jajaran pelatih SSB Persigawa juga semakin gembira karena rotasi yang mereka lakukan, dengan menarik maju sayap kiri Abdul Kaffi ke posisi striker membuahkan hasil yang luar biasa. Paga laga itu Kaffi mencetak tiga gol pada menit ke-14, 26, dan 29.

"Apa yang kami ajarkan kepada anak-anak, hari ini mulai menunjukkan hasilnya," kata Rinci Gustiawan, pelatih SSB Persigawa. Kata Rinci, tiga hasil kurang memuaskan yang dipetik anak-anak didiknya pada laga terdahulu karena mereka belum tune in satu sama lain.

Dituturkan Rinci, seiring dengan seringnya mereka berkumpul dalam satu tim, murid-muridnya itu jadi saling memahami karakter rekan-rekannya sehingga mereka semakin padu pada saat menyerang dan membangun pertahanan.

Pada laga kemarin, murid-murid SSB Persigawa memperlihatkan permainan yang cantik melalui kemampuan individual di atas rata-rata. Mereka tidak memberi kesempatan kepada lawannya untuk membangun serangan dan mereka juga sering mengurung dengan rapat jantung pertahanan lawan.

"Pada pertandingan-pertandingan sebelumnya kami juga sering menyerang, tetapi sekarang mereka menjadi semakin rapih sehingga bisa menang besar," tutur Rinci. Sementara direktur kompetisi LKG U-14, Sutan Harharah, mengatakan, hingga pekan keempat semakin terlihat SSB mana saja yang serius menyiapkan anak-anak didiknya dalam mengikuti kompetisi tersebut.

"Mereka yang serius ada di papan atas, yang tidak ada di bawah. Akan tetapi, kita juga harus mengakui bahwa ada beberapa SSB yang terkendala lapangan sehingga mereka tidak bisa menyiapkan murid-muridnya dengan maksimal," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar