Senin, 27 September 2010

PSSI Kurang Peduli Dengan Timnas Junior

SOLO – Timnas Indonesia U-16 menjadi tim paling inferior di Piala AFF U-16 2010. Tampil dalam perebutan tempat ketiga menghadapi Timor Leste, Indonesia takluk dengan skor 0-2. Hasil buruk ini ditengarai karena kurang perhatian dari PSSI, terhadap timnas yang akan berlaga di Piala Asia U-16 2010 Uzbekistan, Oktober-November mendatang.

“Persiapan kami sangat minim. Tim ini praktis baru berkumpul sejak Juli lalu. Itupun masih harus bongkar pasang pemain. Sementara, tim-tim lainnya sudah melakukan persiapan berbulan-bulan,” kata Mundari Karya, pelatih timnas U-16.

Hasil ini membuat Mundari pesimistis terhadap peluang Indonesia di Uzbekistan. Di Piala Asia yang akan digelar di Kota Tashkent tersebut, Indonesia berada di Grup A bersama tuan rumah Uzbekistan,Tajikistan, dan Yordania.
“Saya rasa cukup berat. Memang, masih ada peluang untuk mengimbangi Tajikistan dan Yordania, tetapi dengan kondisi tim yang ada sekarang butuh waktu agak lama untuk bisa berbicara banyak,” ujar Mundari.

“Saya rasa cukup berat. Memang, masih ada peluang untuk mengimbangi Tajikistan dan Yordania, tetapi dengan kondisi tim yang ada sekarang butuh waktu agak lama untuk bisa berbicara banyak,” ujar Mundari.
Minimnya perhatian dari PSSI tersebut terletak dalam hal pendanaan. Dari dana Rp 3 miliar yang diajukan Badan Pembinaan Pemain Usia Muda (BPPUM) untuk persiapan hingga tampil di Piala Asia, PSSI kabarnya hanya memberikan dana sebesar Rp 500 juta.

Akibatnya, persiapan baru bisa digelar Juli lalu. Padahal, rencananya Purwa Putra dan kawan-kawan dijadwalkan menjalani pelatnas mulai Januari 2010. Tapi, karena PSSI belum juga memberikan bantuan dana, BPPUM pun tak bisa berbuat banyak. Sekadar diketahui, timnas U-16 ini adalah proyeksi tim yang akan dikirimkan ke Uruguay untuk berkompetisi di Quinta Division.

Lebih parah lagi, minimnya tanggung jawab dari PSSI mengakibatkan honor para pemain dan gaji tim pelatih tersendat. Dari sumber yang layak dipercaya, tim pelatih yang beranggotakan empat orang sudah tiga bulan belum menerima gaji.

Setali tiga uang dengan para pemain. Saat menjalani pelatnas di Sawangan, Bogor, para pemain dalam satu pernah tidak mendapatkan makanan. Beberapa kali para pemain juga hanya menerima jatah nasi bungkus. “Kami sedih dengan kondisi ini. Kami tidak tahu harus mengeluhkan kondisi ini kepada siapa?” ujar salah satu pemain yang namanya minta tidak disebutkan.

Untuk honor pemain juga baru dibayar dua kali. Besaran honor sendiri mencapai Rp 25 ribu per hari. “Sepatu yang kami pakai ini juga tidak gratis. Kami awalnya diminta membayar setengahnya dari harga sepatu,” masih kata pemain tersebut.

Menanggapi hal ini, Mundari tak bisa berbuat banyak. “Saya tidak bisa berbicara banyak soal itu. Tapi, kondisinya memang demikian. Saya hanya bisa menyayangkan karena sebetulnya talenta para pemain ini sangat bagus,” kata Mundari.

Setelah tampil di Piala AFF ini, skuat timnas akan bertolak ke Batu, Jawa Timur, untuk menjalani pelatnas tahap akhir. “Tim ini masih harus mendapatkan polesan dari sisi fisik dan teknik. Saya berharap perhatian dari PSSI untuk tim ini,” kata Mundari.

Vietnam Juara
Sementara itu, gelar Piala AFF U-16 akhirnya diraih Vietnam. Di final mereka mengalahkan Cina 1-0. Indonesia sendiri akhirnya mendapatkan gelar hiburan sebagai tim fair play. Penghargaan fair play diterima kapten tim Purwa Putra.

Tidak ada hadiah uang dalam turnamen ini, termasuk untuk tim juara. Juara dan peringkat kedua hanya mendapatkan trofi dan sertifkat. Sedangkan, peringkat ketiga dan keempat juga hanya menerima sertifikat. Trofi dan sertifikat diserahkan Walikota Solo, Joko Widodo.***UMARDANI dari Solo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar